INI ADALAH BLOG SEORANG SIMPLE, "Ketika seorang mampu berharap sesuatu yang tinggi, maka ia akan hanya menjadi seorang yang paling menderita didalam harapannya, saat hampa dalam genggamannya"
Headline FIFA Minta KN Patuhi Surat 4 April
Harapan keempat bakal calon (balon) Ketua Umum PSSI, yakni Nurdin Halid, Nirwan Dermawan Bakrie, George Toisutta dan Arifin Panigoro untuk maju dalam Kongres PSSI mendatang pupus setelah FIFA menyatakan, agar Komite Normalisasi (KN) PSSI tetap berpatokan pada surata FIFA per tanggal 4 April mendatang.
Dalam suratnya tersebut, FIFA kembali menegaskan keempat balon tersebut tidak boleh maju lagi dalam pencalonan Ketua Umum PSSI, Wakil Ketua Umum dan anggota Komite Eksekutif PSSI, sesuai dengan putusan Komite Banding PSSI, pimpinan Prof Tjipta Lesmana terdahulu.
Hal ini ditegaskan oleh Ketua KN, Agum Gumelar yang dihubungi wartawan dari Jakarta, Selasa malam. Agum saat ini berada di Zurich, Swiss bertemu dengan FIFA didampingi oleh Duta Besar RI untuk Swiss, Joko Susilo.
“Dari hasil pertemuan kami dengan FIFA hari ini, FIFA tetap memerintahkan agar kami (KN) tetap berpegang pada surat FIFA per tanggal 4 April silam,” tegas Agum Gumelar lewat saluran telepon.
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai hal ini, apakah peluang keempatnya untuk maju, Agum Gumelar yang juga Ketua Kehormatan PSSI ini meminta para wartawan menyimpulkan sendiri.
“Kalian sendirilah yang menyimpulkan,” kata Agum singkat.
Sementara itu, mengenai hasil silahturahmi yang akhirnya menjadi Kongres dadakan PSSI, apakah FIFA menerima hal ini atau tidak, Agum yang juga mantan Ketua Umum KONI menyatakan, “Besok, rencananya FIFA akan membahas masalah ini (Kongres 14 April) di Hotel Sultan lalu, baru setelah itu akan diumumkan, esok malam,” imbuh Agum mengakhiri.
Bepe Cs Bakal Tuntut K-78
Jika PSSI Kena Sanksi FIFA
JAKARTA – Ancaman sanksi dari FIFA kepada PSSI membuat banyak pihak ketir-ketir dan kecewa berat. Diantaranya adalah para pemain dan mantan pemain yang tergabung dalam Asosiasi Pemain Sepak Bola Indonesia (APSI).
Kemarin siang APSI mengecam tindakan pemaksaan kehendak yang dilakukan sebagian pemilik suara saat digelarnya Kongres PSSI Jumat kemarin di Hotel Sultan Jakarta. Akibat tindak pemaksaan pihak-pihak yang punya kepentingan itu, kongres yang agenda pokoknya adalah memilih Ketum, Waketum, dan anggota Exco PSSI periode 2011-2015 deadlock.
Dalam keterangan persnya kemarin APSI bersiap menuntut para oknum “pengacau” kongres tersebut jika nantinya FIFA benar-benar menjatuhkan sanksi kepada PSSI. “Kami akan tuntut mereka yang terbukti memaksakan kehendak di kongres FIFA nanti benar-benar menjatuhkan sanksi kepada PSSI,” kata perwakilan APSI, Bambang Pamungkas.
Dalam jumpa pers kemarin, selain Bambang Pamungkas, juga turut hadir sejumlah pemain Timnas Merah Putih. Antara lain Muhamad Nasuha dan Toni Sucipto. Hadir juga mantan pemain Timnas seperti Hendro Kartiko, Elly Idris, Rully Nere dan Marzuki Nyakmad.
APSI sangat berharap pemerintah turut berupaya mencegah agar sanksi tidak dijatuhkan. APSI meminta Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono berserta Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng turun tangan langsung mengatasi persoalan ini.
Tapi Bambang Pamungkas menegaskan jika pemain tidak akan larut dan terlibat dalam perselisihan pihak-pihak tertentu. “Kami di tengah-tengah saja. Tidak di pihak mana pun. Kami hanya pemain yang terjun langsung di lapangan. Kami sangat berharap usaha kami dihargai. Kami sangat berharap Indonesia tidak di-suspend FIFA. Jika disanksi dampaknya sangat tidak bagus bagi para pemain,” lanjut kapten timnas itu.
Irawadi Hanafi, koordinator APSI pesimis jika INdonesia bisa lolos dari sanksi. Itu didasarkan pada kecaman, caki maki, dan arogansi lainnya yang dilakukan beberapa pemilik suara di kongres yang dihadiri perwakilan FIFA dan AFC. Perwakilan FIFA Thierry Regenass sampai geleng-geleng dan menjambak jambak rambutnya melihat ulah sebagian pemilik suara di kongres.
“Tanpa menghina FIFA di depan umum, Brunei Darussalam, Bosnia dan Yunani, mereka di-suspend. Apalagi, kita yang menghina FIFA di depan umum,” ujar Irawadi Hanafi.
APSI adalah pihak kesekian yang berecana menggugat “pengacau” kongres jika turun sanksi dari FIFA. Sebelumnya mantan Menteri Pemuda dan Olahraga yang juga mantan calon Ketum PSSI Adhyaksa Dault dan anggota KN FX Hadi Rudiatmo pernah mencetuskan hal serupa.
Menanggapi adanya rencana pihak-pihak yang akan menggugat, kelompok 78 yang menjadi sasaran bersikap santai. Salah satu pentolan kelompok 78 Hadiyandra mempersilahkan siapa saja melakukan gugatan. “Monggo. Silahkan mereka menggugat. Tapi pertanyaannya nanti ada sanksi atau tidak,” kata Hadiyandra saat dihubungi koran ini.
Sekum Pengprov PSSI Jambi ini menyatakan apa yang dilakukan oleh mayoritas pemilik suara semuanya sesuai aturan. “Kalau kita menjalankan aturan, sanksi pasti akan jauh. Pemberi sanksi juga punya dasar-dasar. Atas dasar apa kita diberi sanksi. Melihat kongres kemarin, apa layak kita dijatuhi sanksi – saya rasa tidak,” ungkap Hadiyandra.
Menurut Hadiyandra, saat ini pemilik suara masih menunggu perkembangan yang terjadi karena kongres PSSI belumlah selesai. “Saat ini kita tidak tahu apakah kongresnya akan diulang atau bagaimana. Kita berharap ini segera diselesaikan. KN harus bertanggungjawab sampai terpilihnya kepengurusan baru,” ungkapnya.
Seandainya ada sanksi Hadiyandra juga yakin itu tidak akan lama. “Dalam dua hari sanksi bisa dicabut. Tapi resminya pencabutan memang dalam kongres FIFA. Itu sama dengan statute PSSI. Saya rasa kita terlalu kaku dan ada semacam pembodohan bahwa kalau ada sanksi maka sanksi itu akan berlaku minimal satu tahun. Padahal tidak. Hari ini sanksi besok pun bisa dicabut lagi,” terangnya.
Sementara itu, kemarin sore KN menggelar press conference di kantor PSSI. Di hadapan media Ketua KN Agum Gumelar kembali mereview apa yang sebenarnya terjadi di kongres Jumat lalu. Semua rangkain yang terjadi sebelum hingga kongres menurut Agum segera dilaporkan ke FIFA.
“Pada 27 Mei saya dan pak Joko Driyono akan berangkat ke Zurich dalam rangka menghadiri undangan kongres FIFA pada 1 Juni. Kami akan Exco FIFA akan bersidang pada 30 Mei. Kami akan melobi sebisa mungkin agar pada 29 Mei bisa ketemu Presiden FIFA Sepp Blatter untuk menjelaskan secara langsung apa yang terjadi,” kata Agum. “Berhasil atau tidak ini perjuangan yang akan kita lakukan. Jika berhasil itu adalah keberhasilan kita bersama,” jelas Agum.
Janji Bambang Pamungkas untuk Indonesia
Tulisan Bepe yang berjudul 'Sebuah janji di tengah malam yang sunyi' mengungkap sisi keteladanannya. Walau judulnya mirip puisi, ini bukan puisi.
Bambang seolah curhat habis-habisan lewat tulisannya, membanggakan prestasinya di kala muda, merefleksikan diri, dan bertekad memberi yang terbaik hingga saatnya nanti harus berhenti.
Bepe menceritakan tiap momen penting dalam karirnya layaknya seorang novelis. Kesan dramatisasi suasana dilenyapkan oleh sikapnya dalam memaknai sebuah peristiwa.
Ketika pulang ke kampung halaman, Bepe terkesan dengan kebanggaan sang ayah yang memajang jersey timnas pertamanya dalam sebuah pigura.
Jersey itu penuh dengan tandatangan skuad timnas Sea Games 1999. Di bagian tengah, ada tanda tangan Bima Sakti (kapten saat itu) disertai tulisan "Semoga Sukses buat Bambang".
Doa Bima Sakti terwujud, Bambang Pamungkas telah menjadi pemain tersukses dalam sejarah sepakbola nasional. Saat ini, dia adalah topskor timnas sepanjang masa.
Namun ada yang lebih mengesankan dari sosok Bambang, di luar kesuksesan prestasinya. Di saat usianya tidak muda lagi, komitmen dan tanggung jawabnya semakin tebal.
Malam itu, sambil memandang jersey tersebut sayapun berjanji dalam hati. Sebuah janji yg akan selalu saya pegang, sampai saatnya nanti saya harus berhenti..
Sebuah janji yang menggetarkan hati...
Saya berjanji untuk selalu berusaha menepati dan menyanggupi setiap panggilan dari tim nasional Indonesia, apapun keadaannya. Saya akan selalu berusaha untuk datang tepat waktu, memberikan kemampuan terbaik saya, serta memberikan dedikasi tertinggi saya kepada pasukan garuda, dalam apapun kendalanya..
Kemampuan saya mungkin akan berangsur surut seiring dengan berjalannya waktu, ketajaman saya sebagai seorang striker mungkin lambat laun akan memudar seiring dengan berkembangnya permainan sepakbola itu sendiri. Akan tetapi “TIDAK” dengan komitmen dan dedikasi saya kepada tim merah - putih. TIDAK AKAN PERNAH BERUBAH…!!!
Ini adalah jawaban untuk yang meragukan keberadaannya di timnas. Walaupun sekarang tak selalu jadi piihan utama, totalitas untuk memberi yang terbaik masih betah menghuni niatnya.
Jika timnas sudah tidak butuh tenaganya, Bambang pun sudah siap.
Cepat atau lambat, jersey merah - putih ini pasti akan tanggal dari badanku. Akan tetapi satu hal yg pasti, lambang garuda itu akan tetap melekat di dada kiriku, tinggal disana sampai akhir hayatku
Jadikan sikapnya ini sebagai teladan.
Kunjungi situsnya: http://bambangpamungkas20.com
BAMBANG PAMUNGKAS Kecam Kelompok 78
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemaksaan kehendak yang dilakukan Kelompok 78 saat kongres membuat striker timnas Indonesia, Bambang Pamungkas, berang. Striker Persija Jakarta itu meminta kelompok tersebut bertanggung jawab jika nanti Indonesia dikenai sanksi FIFA.
"Kami menuntut peserta Kongres yang memaksakan kehendaknya apabila nantinya Indonesia mendapat sanksi dari FIFA" ujar pemain yang akrab dipanggil Bepe tersebut, membacakan pernyataan sikap Asosiasi Pemain Sepakbola Indonesia (ASPSI), di Jakarta, Senin (23/5).
Bepe pun berharap FIFA tidak menjatuhkan sanksi kepada Indonesia karena hanya akibat ulah beberapa insan sepakbola yang memaksakan kehendaknya. "Kami meminta pemerintah dalam hal ini, Menpora untuk turun tangan secara langsung menyelesaikan masalah ini" tambah Bepe.
Meskipun mengecam, Bambang menegaskan para pemain tidak akan terlibat dalam perselisihan kedua kubu, yakni Komite Normalisasi dan Kelompok 78. Menurut Bambang, para pemain akan tetap berada di tengah, tidak di pihak manapun. "Kami para pemain tugasnya bertanding di lapangan. Namun kami juga meminta usaha kami dihargai," ujarnya.
Bepe berharap Indonesia tidak dihukm oleh FIFA. "Karena jika Indonesia kena sanksi, akan merugikan para pemain profesional. Kesempatan bermain para pemain di kancah Internasional akan hilang" lanjutnya.
Selain Bambang Pamungkas, dalam pernyataan sikap tersebut turut hadir sejumlah pemain Timnas Indonesia, diantaranya seperti M. Nasuha, Toni Sucipto dan Hendro Kartiko. Adapula mantan pemain Timnas seperti Elly Idris, Rully Mere dan Marzuki Nyakmad.
"Aktor sesungguhnya dari dunia sepakbola adalah 11 pemain yang bermain di lapangan. Ini yang seharusnya menyampaikan sikapnya terkait kisruh Kongres PSSI" sindir Koordinator APSI (Asosiasi Pemain Sepakbola Indonesia), Irawadi.
Menurut Irawadi, Indonesia hampir pasti terkena sanksi FIFA "Brunei, Bosnia dan Yunani yang tanpa menghina FIFA di depan umum saja dihukum, apalagi kita yang menghina FIFA di depan umum" keluhnya.
BEPE : “Saya Cinta Dan Nyaman Dengan Persija”
Ya, selepas Persija mengalahkan Persijap Jepara dua hari lalu, saat jumpa pers seorang reporter mempertanyakan tentang tawaran ke Bepe. Tawaran itu berupa misi transfer yang kabarnya siap dilakukan klub PSM Makassar yang bermain di Liga Primer Indonesia (LPI) untuk mendatangkan pemain asal Salatiga ini. Bahkan, ada kabar yang beredar kalau suami Tribuana Tungga Dewi itu jika mau pindah dapat tawaran kontrak hingga Rp2 miliar. Sayang, semua kabar tersebut langsung ditepis Bepe.
Sang ikon Macan Kemayoran pun mengakui tak ada tawaran apa pun yang datang kepadanya. ”Tidak ada tawaran yang masuk ke saya. Saya komit, cinta serta nyaman dan akan tetap menjalani kontrak sesuai persetujuan awal dengan Persija. Jadi, isu tentang adanya tawaran dari PSM sama sekali tidak pernah ada,” tutur Bepe. Bepe juga berpendapat, sebagai pemain profesional, sampai saat ini dia hanya mau bermain di kompetisi yang secara resmi berada di bawah naungan FIFA.
Menurut Bepe, LPI belum tentu akan menghasilkan kompetisi yang bagus walau dirinya pun menyatakan Indonesia Super League (ISL) juga belum bisa dibilang baik. Bepe memang enggan berkomentar banyak soal kualitas LPI. Tapi, ISL yang kini menaunginya bersama Persija berada di bawah PSSI.
”Kalau ibarat pigura, saya hanya mau ada di dalamnya.Saya hanya mau bermain di kompetisi resmi FIFA. LPI belum tentu menawarkan yang terbaik walaupun memang ISL juga masih semrawut,” tandas penyerang yang pernah main di klub semi pro Belanda, EHC Norad, itu.
Hubungan Bepe dengan Persija memang sangat erat. Bahkan, boleh dibilang kalau separuh lebih karier ayah tiga anak ini di lapangan hijau jadi milik klub yang didukung suporter Jakmania itu.
Jadi, ketika Bepe menolak rumor soal kepindahannya ke PSM maupun klub lain, ini sebagai ikrar penegas kesetiaannya terhadap Persija. Karier Bepe di skuad Macan Kemayoran dimulai pada 1999, selepas membela klub juniornya, Persikas Kabupaten Semarang. Rumor kepindahan Bepe ke klub di luar Persija sebenarnya sempat memanas pada musim 2007.
Pada akhir 2006, Bepe menjalani musim terakhirnya bersama klub Malaysia Super League (MSL) Selangor FC. Ketika itu kepulangan Bepe kembali ke Tanah Air dikaitkan dengan Persmin Minahasa. Klub yang kini keberadaannya tak jelas itu pada musim tersebut siap membangun dream team. Bepe salah satu pemain yang diincar manajemen Persmin yang dikomandani Manajer Ricky Pontoh.
Bahkan, manajemen Persmin siap mendatangkan tandem Bepe kala di Selangor FC yang merupakan pemain depan Argentina, yakni Brian Fuentes. Harga tinggi juga rumornya disiapkan untuk Bepe dalam kisaran Rp1 miliar, kontrak yang wah ketika itu. Tapi, isu itu menguap dan tak jelas juntrungannya. Bepe pun kembali ke Indonesia dan berkostum Persija lagi pada 2007 hingga kini.
The Jak Mania : Fenomena "Bepe Lovers"
Siapa yang tidak kenal Bambang Pamungkas, striker Timnas Indonesia, dan Persija Jakarta (sampai tulisan ini naik cetak) yang memang sudah tidak perlu diragukan lagi kemampuannya dalam mengolah si kulit bundar. Lahir 30 tahun lalu, Bepe kecil menghabiskan masa kecilnya hingga menamatkan pendidikan menengah pertamanya di sebuah kabupaten yang terletak di kota Semarang yakni Getas.
Diumur 8 tahun bepe kecil sudah mulai bermain bola untuk bergabung di sebuah SSB di tempat kelahirannya, hingga bakatnya mulai semakin terasah di saat bepe bergabung di Diklat Salatiga. Hingga pada akhirnya di usia yang belum genap 20 tahun Bepe Junior mulai bergabung dengan klub kebangaan kota Jakarta, Persija. Di Persija lah karir sepakbola Bambang Pamungkas mengalami peningkatan pesat. Total sudah 115 gol ia cetakan selama membela team yang berjuluk Macan Kemayoran.
Selain dari jumlah gol yang sudah dicapai, Bepe turut serta mengantarkan Persija Jakarta meraih juara pada tahun 2001, serta beberapa penghargaan yang pernah diraihnya mulai dari pemain terbaik, hingga topskor selama membela Persija.
Prestasi bagus di Persija ternyata juga berimbas juga kepada penampilannya di Timnas Indonesia, walaupun belum berhasil mempersembahkan gelar juara dalam event kejuaraan apapun, Bepe berhasil membuat sejarah baru dengan jumlah gol terbanyak di timnas, mengalahkan Kurniawan Dwi Julianto yang juga merupakan pemain yang menjadi inspirasinya selama ini dengan torehan 35 gol.
Karir Bepe tidak hanya cemerlang didalam negeri saja, tercatat bepe pernah menjajal kerasnya sepakbola negeri kincir angin selama 4 bulan bersama EHC Norad, dan bersama Selangor yang sukses dibawanya juara 44 kompetisi yang berbeda di tahun yang sama, serta menjadi pemain terbaik, Malaysia Cup pada tahun 2005.
Dengan semua catatan – catatan karier dan prestasi yang sudah diraihnya, tidak menjadi suatu hal yang aneh apabila bepe memiliki banyak fans dan penggemar. Tidak hanya dari supporter Persija saja, namun dari kalangan supporter lain kagum dengan sosoknya. Dan penggemar ataupun fans bepe memiliki sebutan tersendiri yaitu Bepe lovers.
Terkadang kecintaan Bepe lovers terhadap Bambang Pamungkas melebihi kecintaanya terhadap Persija. Jadi mereka “seperti” tidak begitu perduli dengan team secara keseluruhan tapi hanya kepada seorang bepe. Hal tersebut sebenarnya berdampak kurang baik untuk team Persija, karena Persija membutuhkan support tidak hanya kepada individu kepada pemain tapi kepada keseluruhan team.
Sampai yang terhangat sedang dibicarakan menjelang persiapan Persija menghadapi kompetisi ISL musim depan, yang mana dikabarkan Bambang Pamungkas akan meninggalkan klub yang telah membesarkan namanya untuk kembali menunjukan aksinya berlaga di luar negeri. Kali ini klub yang dikabarkan berminat untuk meminang bepe, yakni klub Wellington Phoenix, klub asal Selandia Baru yang mengikuti kompetisi tertinggi liga Australia (A-League).
Berita yang menjadi 2 sisi yang berbeda dipersepsikan, bagi Bepe sendiri kesempatan ini tentu bisa dijadikan sebagai catatan tersendiri dalam kariernya di dunia sepakbola yang digelutinya selama ini, tapi tidak bagi bepe lovers. Karena bagi Bepe lovers, kepergiaan bepe ke Australia, sama saja dengan tidak bisa melihat aksi – aksi bepe di Indonesia. Hal tersebut yang tidak diinginkan oleh mereka. Sedikit konyol memang kedengarannya tapi itulah fenomena yang terjadi. Seperti yang terangkum dalam beberapa media online yang terpantau oleh Jak Online, melalui account twitter resmi Jak Online di @JakOnline
Seperti ini lah reaksi mereka ketika mengetahui rencana kepindahan bepe, “bepe ga boleh pindah,aku ga rela, nanti aku jadi ga semangat lagi nonton Persijanya kl ga ada bepe “ ada lagi seperti ini “ga rela bepe pindah ayo dong manajemen Persija tahan bepe supaya jangan pergi” ada juga yang bilang kaya gini “bepe please jangan pindah dari Persija, belum siap kehilangan kamu” dan dari semua kata – kata yang terangkum di twitter JO, ada satu yang sangat ekstrim “ gue doain bepe gagal tes kesehatannya di Australia, biar ga jadi pindah, masih belum bisa terima bepe pindah”
Mungkin bagi yang membaca semua keluh kesah bepe lovers terlihat sangat berlebihan, tapi itulah fakta yang ada. Bambang Pamungkas sudah menjadi magnet tersendiri bagi para penggemarnya. Bagi gue pribadi apapun keputusan yang diambil Bambang Pamungkas, harus disupport karena itu semua untuk kebaikan kariernya kelak.
formasi bisa berubah, pemain bisa berganti, hanya satu yang tak berubah dan berganti RASA CINTA INI AKAN ABADI
THE NEXT " BAMBANG PAMUNGKAS"
Syamsir Alam, goal getter tim SAD Indonesia dalam Quinta Division Uruguay 2008/2009, ternyata adalah anak “Rang Balingka” Kabupaten Agam. Nun, jalan menuju kelok 44 yang terkenal panorama alamnya di Sumatra Barat, sambil menyaksikan kemilau air danau Maninjau.
Pemain kelahiran 6 Juli 1992 ini, dalam kompetisi Quinta Division U-17 Liga Uruguay yang telah dijalaninya, acap kali menciptakan gol untuk kesebelasannya. Produktifitas Syamsir memang tercipta berkat penampilan briliannya dalam setiap pertandingan.
Sementara pada putaran pertama, dari 23 pertandingan yang dilaksanakan, Syamsir Alam juga telah mengoleksi 10 gol selama kompetisi putaran pertama tahun 2008 lalu, disusul Shalan Shodiq dengan 5 gol, hingga total gol yang telah diraihnya selama kompetisi Quinta Division berjumlah 14 gol, sementara untuk putaran pertama ini anak sulung dari Edinas Sikumbang,SH yang pengacara kondang di Jakarta dan berkantor di Menara Sudirman ini, baru mencetak satu gol waktu menjebol tim Racing, Awal April 2009 lalu.
Sehingga tidak mengherankan jika dari hasil analisa pelatih Cesar Payovich, performa Syamsir selalu mendapatkan nilai lebih. Dalam dua laga awal bahkan Cesar memberikan nilai 9 untuk aksi pemain bernomor punggung 10 ini.
“Dari segi fisik dan teknik, Syamsir Alam saat ini memang yang terdepan diantara pemain SAD yang lain. Kemampuan dribel dan pergerakan tanpa bolanya sangat baik. Saya harap ia terus tekun berlatih dan mampu mengambil pelajaran dari ketatnya persaingan di Liga Uruguay. Yang penting, jangan pernah merasa sombong dan puas diri,” komentar Cesar Payovich.
Dalam skema permainan Cesar Payovich, Syamsir Alam yang di akhir putaran pertama sering dimainkan sebagai gelandang serang yang bermain di belakang dua striker dalam pola 4-3-1-2, sejak dua pertandingan terakhir lebih dimaksimalkan sebagai striker bersama Alan Martha.
“Dengan kapasitas teknis dan visi bermainnya yang bagus, Syamsir Alam mampu memainkan peran yang bagus saat sebagai striker maupun gelandang. Buktinya, dalam beberapa pertandingan dia juga mampu mencetak gol saat bermain sebagai gelandang serang, “ tutur Cesar.
Tekanan pertandingan dalam Liga Uruguay 2008 dikatakan oleh Cesar tak berbeda jauh dengan di Eropa. Seorang pemain tidak hanya cukup mengandalkan kualitas teknis saja. Tapi diperlukan juga kondisi fisik yang prima serta visi bermain yang baik untuk selalu melepaskan diri dari tekanan lawan.
“Hal inilah yang harus terus dipelajari oleh Syamsir. Dalam beberapa pertandingan terakhir, ia selalu mendapatkan pengawalan ketat dari pemain belakang lawan. Ke depannya ia akan semakin mendapat penjagaan ketat karena sudah mulai disegani,” kata Roberto Regis Milano, agen yang mengurusi SAD Indonesia selama di Uruguay.
Dan kepiawaiannya dalam mengolah “si kulit bundar” di lapangan permainan, tidak hanya dikagumi para pelatih maupun pemain bola di Uruguay. Kalangan gadis-gadis cantik penggemar sepakbola di Amerika Latin juga ikut-ikutan mengagumi Alam. Salah satu diantaranya adalah Denise, warga Argentina penggila sepakbola yang ikut tergila-gila dengan Alam.
“Ah, Denise itu hanya teman biasa aja om. Kebetulan aja dia sering curhat sama Alam, sehingga terlihat kami sering bersama pada waktu libur latihan.” Kilah Alam ketika ditanya soal hubungan intimnya dengan warga Atgentina tersebut. Bagi yang ingin kenalan dengan Alam, bisa membaca komentarnya dengan mengklik pas photo alam di halaman utama.
Memang, meski usia Syamsir Alam sebaya dengan 24 rekan lainnya di Uruguay, ia lebih memiliki jam terbang internasional yang tinggi. Saat masih berusia 12 tahun, Syamsir sudah memperkuat Timnas U-14 di Piala Asia U-14 2004. Ia juga sempat mencicipi mulusnya rumput di Perancis dalam kejuaraan Danone Cup. Yang terakhir, dalam usia 15 tahun, Syamsir malah berhasil masuk timnas U-19 asuhan pelatih Bambang Nurdiansyah di kualifikasi Piala Asia U-19 tahun lalu. Selain itu, Syamsir sudah pernah berlatih di Belanda bersama timnas U-23 dan tim-tim yunior Divisi Utama Belanda.
Bachdim Puji Bepe Sebagai 'Legenda'
Indonesia sukses menggulung Thailand 2-1 di pertandingan terakhir penyisihan Grup A Piala AFF, Selasa 7 Desember 2010. Dua gol Indonesia diborong oleh Bambang Pamungkas dari titik penalti di menit 81 dan 89.
Bepe -sapaannya- turun sebagai cadangan dan baru merumput di menit 59 menggantikan Irfan Haarys Bachdim. Dua gol itu membuat koleksi gol Bepe di timnas bertambah jadi 34. Tak salah jika kemudian, pujian datang dari sesama rekan-rekannya di timnas. Termasuk Irfan Bachdim, pemain muda yang selama ini menggeser posisinya di starting line up tim Merah Putih.
"Hanya ada satu orang, satu pahlawan, satu legenda. Namanya Bambang Pamungkas," kata Bachdim dalam time line Twitternya beberapa jam selepas pertandingan di Stadioan Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Bepe sendiri langsung jadi trending topic, bukan cuma di Indonesia tapi dunia. Selain nama Bepe, nama Arif Suyono turut meledak masuk dalam urutan keenam di trending topic, Selasa malam.
Sayangnya Bepe yang jadi buah bibir malam itu masih saja pelit mengeluarkan pernyataan. Selepas pertandingan, Bepe langsung ngeloyor dari arena Mixed Zone yang memang diperuntukkan untuk sesi wawancara antara pemain dengan juru warta. Dibantu pengawalan rekan-rekannya, striker Persija Jakarta ini meninggalkan para wartawan tanpa sepatah kata pun.
Bambang Pamungkas: Sepakbola dan 3 Gadis Istimewa
Saat Bambang kecil, ia menganggap sepakbola hanya hobi yang akan membuatnya gembira dan puas luar biasa saat bermain. Namun kini, sepakbola sudah menjadi sebuah pekerjaan utamanya. “Makanya kita harus selalu menjaga kondisi dan permainannya pada level terbaik walaupun terkadang harus mengorbankan kesenangan pribadi,” aku pria kelahiran 10 Juni 1980.
Keluarga Segalanya
Sebagai atlet yang kerap dituntut terus berprestasi, kehadiran istri dan ketiga buah hati di setiap pertandingan, menjadi hal paling indah bagi Bambang Pamungkas. "Mereka selalu ada untuk mendukung saya dalam keadaan apapun,” katanya. Tak heran bila keluarga adalah segalanya bagi Bambang. Karena menurutnya, keluargalah yang bisa memberikan motivasi saat Bambang di atas atau sedang terpuruk. “Keluarga tempat kita mengembalikan kepercayaan diri. Itu sebabnya di manapun saya bertanding, saya selalu berusaha memohon doa restu dari kedua orangtua dan istri saya melalui telepon. Apa yang saya lakukan selama ini adalah untuk mereka,” kata suami Tribuana Tungga Dewi.
Kemandirian dan Tanggung Jawab
Dari perkawinannya dengan Tribuana Tungga Dewi, Bambang Pamungkas dikaruniai 3 orang puteri, Salsa, Abel dan Syaura. Bambang dan istri berkomitmen untuk menanamkan kemandirian dan tanggung jawab kepada ketiga puterinya. “Saya dan istri selalu berusaha memberikan kebebasan kepada Salsa, Abel dan Syaura. Mereka boleh memilih apapun yang menjadi kegemaran mereka. Namun, mereka harus mulai bertanggung jawab dengan apa yang mereka pilih. Berikutnya, saya dan istri akan mengawasi dan membetulkan jika sudah mulai ke luar dari jalur,” jelasnya.
3 Gadis 3 Karakter
Bagi Bambang, ketiga gadis kecilnya punya karakter menarik. “Salsa, puteri sulung saya sedikit lebih pendiam. Terkadang malah cenderung pemalu. Akan tetapi dia lebih bijaksana dan selalu bisa mengalah kepada ke dua adiknya,” katanya bangga. Sementara Abel, puteri keduanya, agak susah ditebak. “Jika moodnya sedang bagus, dia akan sangat terbuka dan ceria. Tapi jika mood nya sedang kurang bagus, maka dia akan menjadi lebih pendiam. Nah, kalau si bungsu, Syaura, dia adalah bos di rumah keluarga Bambang Pamungkas. “Syaura tergolong anak yang sangat aktif dan ceria. Hal yang paling lucu di umur 3 tahun dia sudah dapat memilih baju sendiri untuk berangkat ke sekolah,” kata Bambang lagi.
Bambang dan ketiga gadisnya terlihat begitu kompak. Di saat senggang, mereka sekeluarga menghabiskan waktu bermain di Kidzania. “Tempat ini favorit kami karena di sini mereka bisa bermain dan belajar mandiri. Anak-anak saya sangat menyukainya.”
Laskar Pamungkas
Saat ini, Biskuat secara resmi mulai melakukan pencarian 11 anak-anak bersemangat tinggi untuk bergabung dalam Laskar Pamungkas. Dan Bambang ditunjuk untuk memimpin Laskar Pamungkas ini. Nantinya, kesebelas anak tersebut akan dikirim ke Afrika Selatan. Selain memiliki semangat tinggi, anak-anak harus memiliki mimpi setinggi langit. "Jangan pernah berhenti bermimpi, karena mungkin suatu saat nanti, mimpi anak-anak akan menjadi kenyataan. Yakin dan berusaha keraslah untuk mewujudkan mimpi kalian,” pesan Bambang kepada anak-anak Indonesia. Bambang menyerukan agar anak-anak Indonesia harus memiliki mimpi dan tekad yang sekeras baja.
Dan untuk para Moms, Bambang berharap; “Berilah kebebasan kepada anak-anak kita untuk mengembangkan bakat sesuai keinginan mereka. Dengan begitu kita sudah selangkah di depan, untuk mendukung mereka menjadi pribadi yang sukses”.
Perbedaan Pinalti Bambang Pamungkas dan Firman Utina
Kegagalan Firman Utina mengeksekusi pinalti ke gawang Malaysia di final leg kedua lalu menjadi awal kegagalan timnas Indonesia merengkuh Piala AFF kesekian kalinya. Tendangan kaki Firman terasa kurang cukup cepat dan kuat menembus pertahanan Khairul Fahmi, kiper Malaysia, malam itu. Bola pun mulus meluncur ke tangan sang kiper. Berbeda dengan sepakan Bambang Pamungkas ketika mengeksekusi dua pinalti ke gawang Thailand di babak penyisihan sebelumnya. Bambang dua kali dengan baik berhasil mengoyak jala kiper Thailand. Apa yang berbeda diantara keduanya? Buku teks Fisika bisa memberikan jawabanya.
Terlebih dahulu perlu diingat bahwa proses “tendangan pinalti” seperti halnya tendangan bola pada umumnya merupakan peristiwa tumbukan antara kaki dan bola. Kecepatan bola yang “bereaksi” akibat tumbukan tersebut tergantung pada massa kaki pemain, dan massa bola serta koefisien restitusi. Hasil kalkulasi dan penurunan rumus dari beberapa referensi, diperoleh bahwa kecepatan bola berbanding lurus dengan kecepatan kaki sang pemain. Anda bisa mengecek rumus lengkapnya di sini. Makin cepat kaki, makin deras bola yang dihasilkan. Dan karena percepatan bola berbanding dengan “gaya”, maka makin cepat bola meluncur, makin keras juga “terjangannya”.
Kegagalan Firman Utina mengeksekusi pinalti ke gawang Malaysia di final leg kedua lalu menjadi awal kegagalan timnas Indonesia merengkuh Piala AFF kesekian kalinya. Tendangan kaki Firman terasa kurang cukup cepat dan kuat menembus pertahanan Khairul Fahmi, kiper Malaysia, malam itu. Bola pun mulus meluncur ke tangan sang kiper. Berbeda dengan sepakan Bambang Pamungkas ketika mengeksekusi dua pinalti ke gawang Thailand di babak penyisihan sebelumnya. Bambang dua kali dengan baik berhasil mengoyak jala kiper Thailand. Apa yang berbeda diantara keduanya? Buku teks Fisika bisa memberikan jawabanya.
Terlebih dahulu perlu diingat bahwa proses “tendangan pinalti” seperti halnya tendangan bola pada umumnya merupakan peristiwa tumbukan antara kaki dan bola. Kecepatan bola yang “bereaksi” akibat tumbukan tersebut tergantung pada massa kaki pemain, dan massa bola serta koefisien restitusi. Hasil kalkulasi dan penurunan rumus dari beberapa referensi, diperoleh bahwa kecepatan bola berbanding lurus dengan kecepatan kaki sang pemain. Anda bisa mengecek rumus lengkapnya di sini. Makin cepat kaki, makin deras bola yang dihasilkan. Dan karena percepatan bola berbanding dengan “gaya”, maka makin cepat bola meluncur, makin keras juga “terjangannya”.
Dari sini, kita bisa amati adanya perbedaan mencolok antara Bambang Pamungkas dan Firman Utina dalam mengeksekusi tendangan pinalti.
Dalam kasus Bambang, dia mengambil ancang-ancang penuh untuk menendang dari garis terluar kotak pinalti (berjarak sekitar 16,5 meter dari gawang). Bola berada 11 meter di depan kiper, atau 5,5 meter di depan Bambang. Hasil pengamatan lewat video dari Youtube, kecepatan lari Bambang dari titik ancang-ancang sebelum menendang bola adalah 3.24 meter per detik (m/s). Kecepatan lari ini bisa kita asumsikan sebagai kecepatan kaki Bambang dalam menendang bola pinalti.
Bola yang disepak Bambang meluncur dari titik 11 meter ke gawang dengan waktu tempuh sekitar 0.3 detik. Artinya, kecepatan luncur bola tersebut akibat sepakan Bambang adalah sekitar 31.43 m/s.
Sekarang kita perhatikan Firman Utina. Videonya bisa anda lihat di sini.
Firman tidak mengambil ancang-ancang sejauh Bambang ketika akan mengeksekusi pinalti. Hanya sekitar 3 meter dari titik 11 meter. Cilakanya lagi, kecepatan lari Firman pun tidak secepat Bambang. Hasil perhitungan saya dari video hanya 3 m/s, berbeda 0.43 detik bandingkan dengan Bambang.
Perbedaan yang terasa kecil tersebut efeknya besar pada kecepatan bola. Bola meluncur dari titik 11 meter menuju gawang dengan waktu tempuh sekitar 0.8 detik. Artinya, kecepatan luncur bola hanya mencapai 13.75 m/s, jauh lebih rendah dari sepakan Bambang.
Kalau kita bandingan kalkulasi di atas dengan hasil perhitungan Sam Williamson, seorang Fisikawan dari Center for Neural Science, New York. Menurut pengamatannya, penjaga gawang akan bereaksi rata-rata-rata 0.3 detik setelah bola di tendang. Selama 0.3 detik itu diduga otak kiper sedang menganalisa dan kemudian mengambil keputusan bentuk reaksi yang harus diambil. Setelah itu, kiper membutuhkan tambahan waktu sekitar 0.1 detik supaya otot-otot menjalankan perintah otak dalam merespon tendangan bola ke arahnya. Total waktu yang dibutuhkan adalah sekitar 0.4 detik.
Referensi ini jelas menjadi alasan ilmiah untuk menjawab kenapa eksekusi pinalti Bambang tidak bisa diantisipasi oleh penjaga gawang Thailand. Waktu luncur bola hasil sepakan Bambang (0.3 detik) terlalu cepat bagi kebutuhan waktu minimum sang kiper untuk bereaksi (o.4 detik). Dalam kasus Firman Utina, waktu tempuh bola menuju kiper tergolong lambat, 0.8 detik. Lebih dari cukup bagi sang kiper untuk bereaksi menggagalkan tendangan tersebut.
Kecepatan bola yang jauh berbeda diantara keduanya sepertinya dipengaruhi oleh jarak ancang-ancang yang ditempuh, dan kecepatan kaki (lari) saat menendang. Dua parameter ini berbanding lurus dengan kecepatan laju bola menuju kiper plus besarnya gaya dorong yang dihasilkan. Jika Firman mengambil ancang-ancang lebih jauh dan kecepatan kaki yang lebih tinggi, bola (mungkin) akan lebih deras meluncur ke arah gawang. Saya sebut mungkin karena bisa jadi faktor lain akan berpengaruh, misalnya arah angin.
Satu hal lagi adalah “massa kaki” Bambang sepertinya lebih besar ketimbang Firman. Bambang sekitar 3 kg lebih berat dari pada Firman yang barangkali juga berefek pada masa kaki mereka masing-masing. Walhasil, dengan massa kaki yang berbeda, gaya dorong dan kecepatan bola yang disepak pun akan berbeda antara keduanya. Firman setidaknya harus berusaha “lebih keras” dibandingkan Bambang dengan kekurangan “massa” tersebut untuk bisa menghasilkan luncuran bola yang tidak kalah deras dan kuat dibandingkan Bambang.
Sepertinya memang pemain bola harus mengerti kaidah hukum fisika yang bisa mereka terapkan di lapangan :) Apapun itu, kita perlu apresiasi perjuangan timnas di Piala AFF kemarin. Luar biasa dan membanggakan kita semua.
Bepe: Riedl Sedingin Kulkas Empat Pintu
Penyerang tim nasional Indonesia, Bambang Pamungkas, memiliki penilaian tersendiri mengenai sosok Pelatih Alfred Riedl. Penyerang Persija Jakarta ini memandang Riedl merupakan sosok yang dingin seperti kulkas empat pintu, tapi kokoh, tegas, dan solid.
Pandangan Bepe, sapaan akrab Bambang, mengenai Riedl itu dituangkan melalui tulisan di situs pribadinya www.bambangpamungkas20.com. Dalam tulisan berjudul "Mereka Dimata Saya" itu, Bepe menulis kesan-kesannya terhadap Riedl selama membela tim nasional di ajang Piala AFF 2010. Dalam tulisannya tersebut, Bepe memuji gaya kepelatihan Riedl. Bahkan, Riedl merupakan salah satu pelatih favorit Bepe.
"Di mata saya, Alfred bagaikan sebuah kulkas empat pintu, dingin, kokoh, tegas, dan solid. Walau terkesan kaku, akan tetapi Alfred mempunyai hati yg besar dan luas. Dia adalah sebuah pribadi yang sangat fair dalam menilai segala sesuatu, filosofinya dalam bekerja adalah 'Keras, tegas namun penuh dengan kasih sayang'. Walaupun dia selalu meletakkan saya di bangku cadangan selama AFF, akan tetapi tidak dapat saya mungkiri, dia adalah salah satu pelatih favorit saya," tulis Bepe.
Selain memuji Riedl, Bepe juga memiliki penilaian terhadap pemain-pemain lain. Ia mengaku sangat terkesan dengan tim yang tampil di Piala AFF. Selama menjadi pemain nasional, kata Bepe, tim tersebut merupakan yang terbaik. Semua pemain benar-benar bermain dan berusaha memberikan yang terbaik kepada pelatih dan tim.
"Tercermin dari cara kami bermain di lapangan. Tidak ada sosok bintang di sana. Yang ada hanyalah kami dalam sebuah tim," tulisnya.
Oleh karena itu, Bepe memiliki kesan khusus terhadap beberapa pemain seperti Oktovianus Maniani, Yesayas Desnam, dan Markus Horison. Bepe menyebut Okto merupakan Aaron Lennon versi Indonesia.
"(Okto) salah satu pemain yang paling menonjol di gelaran piala AFF 2010. Kengototan dan tenaganya yang luar biasa, dapat menutupi kekurangannya dalam masalah ukuran badan. Menurut saya dia adalah Aaron Lennon versi Indonesia," pujinya.
Kemudian Markus dinilai Bepe agak gila, "Ini adalah salah satu contoh kiper yang saya katakan agak-agak gila, kepribadiannya unik dan sangat susah ditebak. Salah satu kelebihannya adalah, selalu mampu tampil relax dalam setiap apa pun pertandingan, termasuk ketika melawan tim sekelas Uruguay. Untuk saat ini, dia masih kiper terbaik di Indonesia menurut saya."
Sementara Yesayas, kata Bepe, merupakan sosok yang pendiam. "Pemain ini paling pendiam, akan tetapi sekali dia berbicara, maka semua akan dibuat tertawa terbahak-bahak dengan leluconnya. Suatu siang, dia meminta izin kepada saya untuk berbicara di depan pemain saat makan siang, dan tentu saya mengizinkan. Saat itu dia meminta maaf kepada seluruh pemain, karena tanpa sadar telah melakukan wawancara dengan media, yang sebenarnya memang dilarang."
"Saat itu dia berkata, 'Dalam wawancara tadi, saya bilang jika tim ini sangat harmonis, saling mendukung satu dengan yang lain dan tidak ada yang merasa menjadi pemain bintang.' Kami pun terus memperhatikan dengan seksama. 'Arghh, tetapi saya lupa satu hal, dan karena itu saya minta maaf kepada kalian semua,' lanjut Yesayas. Seketika kami pun bertanya dengan antusias 'Apa yang lupa Yesa..??' Kemudian dengan santai dia pun menjawab, 'Arrggh, saya lupa bilang ke wartawan tadi, kalau saya sayang kalian semua.' Seketika tawa kami pun pecah di sela-sela makan siang dan dia adalah satu-satunya pemain yg mampu membuat Alfred tertawa hahahahaha...."
"About Me"
Bambang Pamungkas, atau lebih dikenal dengan sebutan BePe ini adalah atlet sepakbola indonesia yang lahir di Salatiga, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, 10 Juni 1980. Hingga tahun 2010 tercatat BePe masih membela tim persija jakarta untuk liga SLI (Super League Indonesia) dan bepe juga sering membela timnas indonesia dalam ajang internasional.
Karirnya dimulai ketika dirinya bergabung dalam sebuah klub di Jawa Tengah saat itu ia dinobatkan menjadi pemain terbaik Pialo Haornas. Karirnya pun meningkat ketika ia beranjak dewasa bambang pun bergabung dengan klub persija jakarta. Selain di indonesia, bepe juga sempat bergabung dengan sebuah tim divisi 3 Belanda, EHC Norad. Ternyata bepe harus meninggalkan klub itu karena ada masalah keluarga dan tidak terbiasanya dengan cuaca sejuk eropa.
Bambang tercatat telah mencetak sebanyak 18 gol dalam 35 penampilannya hingga penampilan terakhirnya untuk indonesia di kualifikasi piala dunia 2006 melawan Sri Lanka pada September 2004.
BIODATA BAMBANG PAMUNGKASNama Lengkap : Bambang Pamungkas
Nama Panggilan : Bepe
TTL : Getas, Kabupaten Semarang, 10 Juni 1980
Agama : Islam
Nama Ayah : H. Misranto
Nama Ibu : Hj, Suriptinah
Nama Kakak : Agus Handoko Misranto, Agus Budhi Suseno, Tri Agus Prasetijo, Eni Kusumawati, Nanik Setyowati
Nama Adik : Dyah Ernawati
Nama Istri : Tribuana Tungga Dewi
Nama Anak : Salsa Alicia, Jane Abel, Syaura Abana
Cita-cita: Guru dan Chef
Pendidikan Terakhir : TK Bangun 1 Getas Semarang, SD Negeri Kauman Lor 3 Getas Semarang, SMP Negeri 1 Salatiga, SMA Negeri 1 Salatiga, STIE Rawamangun (hanya 2 semester)
Hobi : baca buku dan memasak
Saran : Bagi pemain-pemain junior "JANGAN PERNAH BERHENTI UNTUK BERMIMPI" karena mungkin suatu saat nanti, mimpi kalian akan menjadi kenyataan.. Keyakinan, kerja keras dan doa akan membantu kalian untuk mewujudkan mimpi itu.. mungkin saat ini, kami para senior yg membela nama Bangsa tetapi bisa jadi suatu saat nanti kalian yg akan berjuang mengenakan seragam Merah Putih, karena Tim nasional itu milik seluruh rakyat Indonesia siapapun mempunyai hak untuk menjadi pemain nasional, tentunya sesuai dengan kemampuannya, oleh karena itu persiapkan diri sebaik mungkin...
BEPE20 : KETIKA JEMARIKU MENARI
Salah satu pemain terbaik yang pernah dilahirkan Indonesia, Bambang Pamungkas, membukukan kemampuannya yang lain yang bukan dengan kaki: menulis otobiografi. Bertajuk Bepe20: Ketika Jemariku Menari.
Menurut pria kelahiran Getas, Kebupaten Semarang, 10 Juni 1980 itu, salah satu alasannya membuat tulisan sendiri dan kemudian mempublikasikannya — bermula dari blog di tahun 2007 — adalah ia ingin masyarakat mengetahui pribadi dan pikiran-pikirannya secara langsung, tidak melulu dari media massa, yang dinilainya kerap bias.
“Saya ‘terpaksa’ menulis karena sering kali saya tidak puas dengan apa yang dikatakan media. Dengan menulis sendiri, tanpa diedit, saya ingin masyarakat bisa tahu kehidupan saya, dari awal sampai sekarang, sebagai pribadi maupun pemain sepakbola,” tutur Bepe.
“Dengan menuliskan apa-apa yang pernah saya alami dan sampaikan, saya bisa terus belajar, termovitasi untuk lebih baik lagi, dan agar saya senantiasa ‘menginjak bumi’.
“Saya juga ingin berbagi pengalaman dengan pemain-pemain lain termasuk untuk generasi setelah saya, bahwa misalnya, tidaklah gampang menjadi pemain timnas. Banyak tekanan ketika kita menjadi pemain timnas,” sambungnya.
Buku tersebut bersampul hitam dengan foto Bepe berpakaian jas gelap berdasi, sambil memegang bola.
Di bagian awal buku terdapat testimoni berbagai kalangann dan juga komentar via akun jejaring sosial Twitter, mulai dari pelatih, manajer, sesama pemain, sampai teman-teman dekatnya.
“There is only 1 MAN, 1 HERO, and 1 LEGEND … His name is … Bambang Pamungkas!” Demikian sebuah testimoni dari penyerang “baru” timnas Indonesia, Irfan Bachdim, di buku tersebut.
Garis besarnya buku Bepe terdiri tiga bagian, yaitu mengulas hal-hal seputar timnas, klub, dan umum. Di tengah-tengahnya disisipi kumpulan foto perjalanan hidup dan karier, serta foto artistik khusus yang dilakukan di dalam studio.
“Sebagai manusia kita punya tanggung jawab moral. Saya sempat bertanya pada diri sendiri, ’saya cuma pemain bola, apa yang bisa saya lakukan?’ Kemudian saya diberitahu ada yayasan ini. Saya juga berharap, lebih banyak lagi orang yang tergerak hatinya untuk membantu saudara-saudara yang tidak seberuntung kita,” tutur bapak tiga anak dan suami Tribuana Tungga Dewi itu.
Saat ditanya alasan memakai kalimat “jemari menari” sebagai judul buku pertamanya itu — tulisan pertama Bepe adalah sebuah surat (terbuka) untuk The Jakmania di tahun 2004 –, dia menjawab:
“Menulis adalah sebuah ekspresi yang tidak memakai kaki, tapi tangan, dan dengan itu saya mengekspresikan pemikiran-pemikiran, pemahaman-pemahaman saya tentang sepakbola dan kehidupan saya.”
“Apa yang saya tuliskan ini adalah sebenar-benarnya, mencoba sangat jujur. Yang salah ya salah, yang bagus saya katakan bagus,” tutup pemilik 86 caps dan pengoleksi 39 gol untuk timnas Indonesia itu.
"20 + 1 Hal Yang Mungkin Tidak Anda Ketahui"
Bambang Pamungkas adalah sebuah pribadi yg boleh dikatakan cukup jauh dari pemberitaan, baik pemberitaan di media cetak maupun media elektronik. Oleh karena itu mungkin masyarakat tidak begitu mengenal dan mengerti dengan sosok Bambang Pamungkas yg sebenarnya. Hal tersebut tidak dapat dipungkiri, sering kali menimbulkan persepsi yg salah dari masyarakat mengenai diri saya...
Seperti yg pernah saya sampaikan dalam tampilan lama halaman pembukaan website ini (www.bambangpamungkas20.com), saya pernah menulis sebagai berikut:
"Website ini akan menjadi media bagi saya untuk menyampaikan hal yg sebenar-benarnya, baik mengenai diri saya maupun hal-hal yg terjadi di sekitar diri saya"
Oleh karena itu dalam setiap tulisan yg saya buat di website ini, saya selalu berusaha untuk menyampaikan hal yg sebenar-benarnya mengenai kejadian, tanggapan dan cara pandang saya terhadap hal-hal yg terjadi dalam diri saya, baik sebagai pribadi maupun sebagai pesepakbola...
Dan dibawah ini adalah 20 hal atau kejadian mengenai diri saya, yg mungkin tidak pernah anda sekalian ketahui sebelumnya. Ini adalah sebuah rahasia yg hanya akan anda dapatkan, jika anda mengunjungi website ini. Karena saya tidak akan pernah menyampaikannya melalui media apapun selain website pribadi saya ini..
* 20 hal tersebut adalah:
1. Sepatu bola pertama saya ber merk Foxy, sepatu itu adalah hadiah ulang tahun saya ke 8 dari Ayah dan ibu saya. Harga sepatu tersebut kira-kira 17 ribu 500 rupiah. Saya sangat sayang dengan sepatu tersebut, bahkan sering saya memakainya saat tidur di malam hari...
2. Ketika masih bermain di SSB Ungaran Serasi dan Tim Piala Djamiat Dalhar Jawa Tengah U-12, saya adalah seorang sayap kiri. Saat itu saingan saya di posisi tersebut, adalah M. Ridwan (Sekarang bermain di Sriwijaya FC)...
3. (9, 10, 11,16, 20, 24) adalah nomer-nomer yg pernah saya gunakan selama karir sepakbola saya.
* Nomer 9 saya pakai ketika bermain di SSB Hobby Sepakbola dan EHC Norad
* Nomer 10 ketika bermain untuk di tim Jawa Tengah, Persikas Apacinti, Diklat Salatiga dan tim nasional Pra Olimpiade
* Nomer 11 saya pakai saat bermain untuk tim nasional U-19 pada tahun 1998
* Nomer 16 ketika saya masih di SSB Ungaran Serasi
* Nomer 20 saya kenakan di Persija, Selangor FC dan tim nasional Indonesia
* Sedangkan nomer 24, saya pakai di partai pertama saya bersama Persija Jakarta saat melawan PSDS Deli Serdang di Liga Indonesia VI (1999). Saat itu saya memakai no 24 karena nomer 20 belum sampat di buat (Saya baru resmi bergabung dengan tim sehari sebelum Liga dimulai)..
4. Gaji pertama saya adalah sebesar 15 ribu rupiah, ketika itu saya masih kelas 2 SMP dan bermain untuk tim Persada Utama Ungaran..
5. Pertama kali saya ke luar negeri adalah di tahun 1997, ketika itu saya tergabung dalam tim nasional pelajar Asia di Patna, India. Itu juga adalah saat pertama kali saya naik pesawat terbang (Jakarta - Singapura)..
6. Saya adalah pribadi yg sangat suka membaca buku. Di rumah, saya mempunya koleksi buku yg tersusun rapi di meja kerja saya dan beberapa di samping tempat tidur saya. Koleksi buku-buku saya terdiri dari 50% Biografi tokoh (Atlet, musisi maupun tokoh negarawan), 30 % Buku mengenai motifasi, sejarah dan ekonomi, serta 20% Buku mengenai resep-resep masakan. Buku terakhir yg saya beli adalah Biografi dari group band asal Irlandia bernama U2..
7. Pertama kali saya memotong rambut mohawk seperti ini, adalah di tahun 2004. Sebenarnya hal tersebut terjadi lebih pada sebuah kecelakaan. Akan tetapi ternyata, model rambut tersebut tidak memerlukan perawatan yg susah (Cukup menggunakan tangan dan tidak perlu sisir), dan karena alasan tersebutlah saya menggunakan sampai sekarang. Pada saat menjadi juara piala Haornas bersama Jawa Tengah di tahun 1996, potongan rambut saya menyerupai batok kelapa, terinspirasi oleh penyerang asal prancis bernama Patrice Loko..
8. Ketika masih kecil saya sering di panggil "Gechil" yg artinya kecil oleh teman-teman sepermainan saya di kampung. Hal tersebut dikarenakan memang ukuran badan saya paling kecil diantara diantara teman-teman yg lainnya..
9. Saya berhasil lulus dari Sekolah Dasar dengan Nilai Ebtanas Murni 44,98 dalam 5 mata pelajaran (Nilai rata-rata 8,999 pada tiap mata pelajaran). Nilai tersebut adalah yg tertinggi di sekolah kami. Sekedar untuk di ketahui, dari mulai kelas 1 sampai kelas 6 saya adalah pemegang ringking satu di sekolah saya...
10. Saya pernah menjadi anggota dari sebuah sanggar tari tradisional saat masih berada di sekolah dasar, kebetulan ibu saya sendiri Hj Suriptinah adalah guru tarinya. Bahkan saya sempat ikut dalam sebuah pementasan, untuk meperingati hari kemerdekaan 17 Agustus di kampung saya, saat itu saya menarikan tari Kelinci. Ketika mulai serius belajar bermain sepakbola, dunia taripun saya tinggalkan...
11. Saat dududk di kelas 3 SMA, dalam setahun saya hanya masuk sekolah selama 4 bulan, sedang sisanya selama 8 bulan saya habiskan untuk menjalani pelatnas. Bahkan saya harus mengikuti ujian akhir nasional susulan, karena saat ujian akhir dilaksanakan saya sedang berada di Korea bersama tim nasional pra olimpiade..
12. Saya sangat suka bercocok tanam, biasanya tanaman bunga dan buah-buahan. Ketika melihat bunga mawar dan melati di depan rumah saya berbunga, atau melihat pohon srikaya dan mangga di belakang rumah saya berbuah, maka ada sebuah kepuasan yg tidak bisa terlukiskan dengan kata-kata..
13. Ketika Dewi hamil Syaura, sempat terucap dari mulut saya jikalau nantinya anak saya lahir dengan selamat dan Dewi dalam keadaan sehat juga, maka saya akan berlari dari rumah sakit sampai ke rumah saya. Dan akhirnya, ketika Syaura lahir dengan selamat dan Dewi juga baik-baik saja, maka beberapa hari kemudian saya berlari dari RS Bunda yg berada di Menteng sampai ke kediaman saya yg berada di daerah Pasar Minggu - Jakarta Selatan..
14. Saya baru dapat mengendarai sepeda motor di usia 29 th. Mengenai alasannya, saya sendiri juga tidak begitu paham..
15. Kaki sebelah kiri saya sedikit lebih panjang dari kaki saya yg sebelah kanan (Diukur dari pangkal pinggang sampai ke tumit)..
16. Ketika kelas 3 SD saya pernah menjadi juara dalam lomba masak 17 agustus di sekolah saya, saat itu saya masak mie goreng spesial. Dan sampai sekarang, dalam beberapa kesempatan saya masih suka memasak. Masakan favorit saya adalah Lidah sapi asap gulung asparagus dengan saus anggur merah (Masakan Prancis)..
17. Saya pernah 2 kali ditolak masuk Diklat Salatiga, karena tinggi badan saya saat itu tidak mencukupi persyaratan. Saat itu tinggi saya hanya 168 Cm, sedangkan persyaratan untuk masuk seleksi menjadi siswa Diklat adalah minimal 170 Cm. Saya baru bisa masuk menjadi siswa Diklat Salatiga, setelah salah satu siswa nya (Ngadiono) diberangkatkan ke Italia bersama tim nasional Bareti. Saya masuk untuk menggantikan posisi yg tinggalkan pemain tersebut..
18. Sepatu yg saya gunakan untuk bermain bola, semuanya tidak menggunakan alas sepatu. Entah mengapa saya tidak pernah merasa nyaman, jika bermain menggunakan sepatu yg ada alasnya (Kaki orang kampung hehehe)...
19. Pada tahun 2002, saya pernah mengalami ancaman pembunuhan oleh salah seorang supporter Persija Jakarta (The Jakmania). Hal tersebut terjadi melalui telephone, saat saya berada dalam pemusatan latihan tim nasional Indonesia di Batu, Malang. Selengkapnya akan saya ceritakan di kesempatan yg lain..
20. Ketika kelas 2 Sekolah dasar, saya pernah terjatuh dari pohon beringin setinggi kurang lebih 4 meter. Hal tersebut membuat saya harus menerima 5 jahitan di bagian kepala, dan meninggalkan pitak sebesar jari telunjuk di kepala saya hingga saat ini. Saya juga pernah tertabrak sepeda motor di usia 7 tahun, saat melakukan lari pagi di jalan raya dan hal tersebut juga meninggalkan luka bekas jahitan di kening sebelah kiri saya sampai sekarang..
+1. Saya sering menggunakan celana dalam bermotif bunga-bunga dengan warna yg sedikit cerah, bahkan ada yg bermotif love berwarna pink. Hal tersebut saya lakukan hanya untuk seru-seruan saja, tidak lebih dan tidak kurang hahaha. Bagi pemain tim nasional atau Persija Jakarta, hal tersebut sudah bukan menjadi rahasia lagi..
"Setiap orang mempunyai sisi gelap dalam hidupnya begitu juga anda, saya maupun mereka. Akan tetapi hal tersebut tidak seharusnya menjadi sebuah penghalang bagi kita untuk mengejar cita-cita"
Bahkan di dalam "United States Declaration Of Independent", yang ditanda tangani oleh 56 delegasi Continental Congress pada 4 Juli 1776. Pada second sentence terdapat, "A Sweeping Statement of Human Rights" yg tertulis seperti demikian:
We hold these truths to be self-evident, that "All Man Are Created Egual", that they are endowed by Creator with certain "Unalieable Rights". That among these are, "Live, Liberty and The Pursuit of Happiness"..
Maka camkanlah dalam benak kita masing-masing. Bahwa apapun kekurangan yg ada dalam diri kita, hal tersebut tidak akan pernah mengurangi hak-hak kita sebagai seorang manusia untuk, "Hidup, Bebas dan Meraih kebahagiaan"...
Maka : "Jangan Pernah Berhenti Bermimpi"
Langganan:
Postingan (Atom)