//]]>

Janji Bambang Pamungkas untuk Indonesia


Tulisan Bepe yang berjudul 'Sebuah janji di tengah malam yang sunyi' mengungkap sisi keteladanannya. Walau judulnya mirip puisi, ini bukan puisi.

Bambang seolah curhat habis-habisan lewat tulisannya, membanggakan prestasinya di kala muda, merefleksikan diri, dan bertekad memberi yang terbaik hingga saatnya nanti harus berhenti.

Bepe menceritakan tiap momen penting dalam karirnya layaknya seorang novelis. Kesan dramatisasi suasana dilenyapkan oleh sikapnya dalam memaknai sebuah peristiwa.

Ketika pulang ke kampung halaman, Bepe terkesan dengan kebanggaan sang ayah yang memajang jersey timnas pertamanya dalam sebuah pigura.

Jersey itu penuh dengan tandatangan skuad timnas Sea Games 1999. Di bagian tengah, ada tanda tangan Bima Sakti (kapten saat itu) disertai tulisan "Semoga Sukses buat Bambang".



Doa Bima Sakti terwujud, Bambang Pamungkas telah menjadi pemain tersukses dalam sejarah sepakbola nasional. Saat ini, dia adalah topskor timnas sepanjang masa.

Namun ada yang lebih mengesankan dari sosok Bambang, di luar kesuksesan prestasinya. Di saat usianya tidak muda lagi, komitmen dan tanggung jawabnya semakin tebal.

Malam itu, sambil memandang jersey tersebut sayapun berjanji dalam hati. Sebuah janji yg akan selalu saya pegang, sampai saatnya nanti saya harus berhenti..


Sebuah janji yang menggetarkan hati...

Saya berjanji untuk selalu berusaha menepati dan menyanggupi setiap panggilan dari tim nasional Indonesia, apapun keadaannya. Saya akan selalu berusaha untuk datang tepat waktu, memberikan kemampuan terbaik saya, serta memberikan dedikasi tertinggi saya kepada pasukan garuda, dalam apapun kendalanya..

Kemampuan saya mungkin akan berangsur surut seiring dengan berjalannya waktu, ketajaman saya sebagai seorang striker mungkin lambat laun akan memudar seiring dengan berkembangnya permainan sepakbola itu sendiri. Akan tetapi “TIDAK” dengan komitmen dan dedikasi saya kepada tim merah - putih. TIDAK AKAN PERNAH BERUBAH…!!!


Ini adalah jawaban untuk yang meragukan keberadaannya di timnas. Walaupun sekarang tak selalu jadi piihan utama, totalitas untuk memberi yang terbaik masih betah menghuni niatnya.

Jika timnas sudah tidak butuh tenaganya, Bambang pun sudah siap.

Cepat atau lambat, jersey merah - putih ini pasti akan tanggal dari badanku. Akan tetapi satu hal yg pasti, lambang garuda itu akan tetap melekat di dada kiriku, tinggal disana sampai akhir hayatku


Jadikan sikapnya ini sebagai teladan.
Kunjungi situsnya: http://bambangpamungkas20.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar